Pages

DUNG: 5 Akibat Kelangkaan BBM

Guys, sebenarnya postingan ini udah aku tulis sekitar seminggu yang lalu, tapi baru sempat aku publish hari ini. Jadi latar waktunya adalah waktu saat seminggu yang lalu, belum aku revisi hehe. Langsung aja yah, cekidot~

Udah tau berita paling mainstream minggu ini? Yap. Kelangkaan BBM alias Bahan Bakar Minyak. Kemarin sore, aku lagi nonton TV. Layaknya remaja labil, aku gonta-ganti channel, nyari acara yang bagus. Awalnya aku nonton @Show*sensor* di TransT*sensor* terus aku ganti channel ke Tran*sensor* yang lagi nayangin berita, aku ganti lagi ke channel SCT*sensor* yang juga lagi nayangin berita, aku ganti channel lagi ke RCT*sensor* yang juga lagi nayangin berita. Dan kamu tau apa beritanya? Yap. Berkurangnya pasokan BBM, Pom Bensin yang kehabisan premium, kendaraan yang antri demi mendapat BBM, sampai berita tentang kekerasan pada anak. Ini tragis pemirsa. TRAGIS.

Tadi pagi, aku dengerin radio, kata penyiarnya, BBM nggak di kurangi, melainkan di samakan dengan subsidi bulan Maret. Entah apa maksudnya. Intinya, sekarang nyari BBM itu susah, terutama jenis Premium. Masyarakat pun terpaksa membeli Pertamax yang harganya dua kali lebih mahal. Di penjual eceran, harga Premium mencapai 10.000,-. Fenomena langkanya BBM ini tentu saja membawa dampak bagi masyarakat. Apa saja akibat dari langkanya BBM?

1.       Macet
Nggak cuma di Jakarta., di Tegal pun macet gara-gara banyaknya kendaraan yang antri BBM di Pom Bensin. Antriannya sampai ke jalanan, guys. Dan tentu saja itu mengganggu lalu lintas.  Tadi pagi, aku lewat Pom Bensin. Disitu banyak kendaraan yang lagi antri BBM. Aku kira hanya di Jakarta yang antriannya sampai ke jalanan, eh ternyata di kotaku juga.

2.       Berkurangnya Pengendara Sepeda Motor
Karena Premium susah dicari, pengendara sepeda motor harus berpikir panjang sebelum menggunakan sepeda motornya. Kamu juga gitu kan? Kamu pasti mikir duu, bensinnya cukup atau nggak? Kalau bensin habis, ada stok Premium di Pom Bensin atau nggak? Duitnya cukup nggak buat beli Pertamax kalau kepepet? Dan semua itu membuat pengendara sepeda motor enggan bepergian, dan artinya, volume sepeda motor di jalanan pun berkurang.

3.       Angkutan Umum Semakin Jarang
Tau nggak sih kalau kelangkaan BBM berpengaruh juga terhadap populasi angkut? Ya jelas berpengaruh. Angkut kan juga pake BBM, iya kan? Nah, sebagai penumpang setia, tentu saja aku merasa kehilangan “para” angkut. Untuk berangkat ke tempat Prakerin saja, paling nggak aku harus nunggu angkut selama 30 menit, di tambah dengan 30 menit untuk perjalanan. Jadi, aku harus berangkat satu jam sebelumnya. Oh~

4.       Tarif Kendaraan Umum Meningkat
Karena BBM sulit di dapat dan harganya meningkat, jadi tarif angkutan umum juga meningkat. Yang biasanya Rp. 1500,- menjadi Rp. 2000,- , yang biasanya Rp. 2000,- menjadi Rp. 3000,-. Dan kalau kamu protes gara-gara tarif yang naik, om supirnya pasti jawab “Harga solar naik mbak/mas, nggak pernah liat TV yah?” Sakit pemirsa. SAKIT.

5.       Uang Jajan Menipis
Alasan-alasan diatas, membawa pengaruh buruk bagi kita. Yap. Uang jajan kita jadi cepat habis karena di gunakan untuk membeli bensin, membayar angkut, dan bayarin pacar. Lalu gimana kita mau nabung? (Eciee yang CERITANYA rajin nabung). Intinya, uang jajan kita semakin menipis. Titik.

Dan akibat yang terakhir adalah, karena fenomena kelangkaan BBM, postingan ini ada. Dan karena aku sudah kehabisan kata-kata, maka paragraf ini harus segera di akhiri, dan artinya postingan ini selesai. Apa ada akibat kelangkaan BBM lainnya?

REVIEW Al Dente: Waktu Yang Tepat Untuk Cinta

sumber gambar
Helvira Hasan
viii + 256 halaman
GagasMedia, 2014

Agar matang sempurna, ada takaran yang tepat untuk pasta.
Begitu pula cinta. Ada waktu yang tepat untuk cinta.
Namun, waktu malah mempertemukan kita
dengan orang-orang dari masa lalu.
Aku yakin cintamu hanya untuk dia
yang selalu kau cinta sejak lama,
dan cintaku ini hanya untuknya - orang yang kutunggu sejak dahulu.

Maafkan aku, kau bukanlah orang yang kuinginkan.
Kau bukanlah orang yang kuharapkan.

Kita tak pernah tahu pasti kapan cinta datang, bukan?
Hanya ketika merasakan, barulah kita tahu
bahwa telah tiba waktunya untuk cinta. Dan, hatiku telah lama
merasakan aku ditakdirkan untuk dia,
dia yang masih saja membuatku penuh dabar saat didekatnya.

Usah lagi tinggalkan hangat bibirmu di bibirku.
Usah sisipkan kata cinta di dalamnya.
Lepaskan pelukmu dan kumohon jawab tanyaku,
bolehkah aku meninggalkanmu?

Cynara Pratita (Nara) dan Benjamin Farid (Ben) sudah saling mengenal sejak kecil. Bahkan Nara bersahabat baik dengan Anindita (Dita), adik Ben, begitu pula dengan keluarga mereka. Nara dan Ben dijodohkan oleh kedua orang tua mereka dan menikah. Padahal Nara tidak pernah mengharapkan Ben menjadi suaminya. Nara menerima perjodohan itu karena dia yakin Ben memang ditakdirkan untuknya. Sedangkan Ben baru menyadari bahwa dia sudah menaruh hati pada Nara sejak dulu. Ben membuat janji bahwa dia akan memasakkan pasta untuk Nara di setiap tanggal pernikahan mereka.

Semua berjalan lancar sampai saat masa lalu mereka mengusik keduanya. Nara menemukan album foto yang menampakkan keakraban antara Ben dan seorang wanita, Milly. Nara menuduh Ben masih menyukai Milly. Dan Elbert, pria yang sudah ditunggunya sejak lama, datang kembali ke kehidupan Nara.

"Sejak kecil, aku selalu mendapatkan apa yang kuinginkan, Ben. Dan, aku nggak pernah menginginkan seseorang yang telah ku anggap sebagai kakak malah menjadi suamiku. Tapi, akhirnya, aku mengerti ada keinginan yang nggak bisa kucapai." - halaman 41

Novel ini cukup menarik untuk dibaca. Awalnya terasa manis, tapi aku tidak terlalu bersemangat dengan kelanjutan ceritanya. Aku kesal dengan karakter Cynara yang menuduh Ben masih menaruh hati pada Milly, wanita yang pernah dicintainya dahulu, sedangkan dirinya malah asyik berkencan dengan Elbert, kakak tingkatnya yang sudah ditunggunya sejak lama. Aku bingung dengan Ben, kenapa dia bisa begitu sabar terhadap Nara? Endingnya terlalu cepat dan tidak seperti yang aku harapkan, cukup manis tapi kurang greget.

Sepertinya Nara dan Ben punya masalah dalam komunikasi. Mereka mengalami miss communication, sehingga mereka sulit menemukan solusi. Jika mereka didudukkan bersama dan mengobrol, mungkin mereka bisa menemukan solusi. Ben sih masih mending, dia mau mencari solusi untuk permasalahan mereka. Sedangkan Nara, diajak ngobrol pun tidak mau.

"Nara, persoalan kemarin hanya gelombang kecil yang nggak akan menenggelamkan bahtera rumah tangga kita. Samudra demikian luas, pelayaran ini belum jauh dari bibir pantai. Kita baru saja memulai" - halaman 57

Novel ini tidak hanya menggunakan sudut pandang salah satu karakter, melainkan menggunakan sudut pandang Nara dan Ben. Aku suka dengan perbedaan sudut pandang itu. Aku juga suka bahasa yang digunakan. Ada penjelasan tentang pasta yang terlalu mendetail. Tapi menurutku itu tidak terlalu menyimpang karena judul dan isi novelnya ada sangkut pautnya dengan pasta.

"Tapi, kita nggak pernah tahu kapan waktu yang benar-benar tepat ketika cinta itu datang. Jadi, the real only time for love is...to feel it." - halaman 254

DUNG: 10 Penyebab Mereka Nggak Bisa Tidur

Hooaaam. Pagi tadi aku bangun dengan rasa kantuk yang masih menyelimuti di tambah dengan mata bengkak akibat tidur terlalu larut. Oh~ mata pandaku. Yap. Semalam memang aku susah tidur. Kenapa? Karena kakiku rasanya pegal sekali. Aku memang susah tidur kalau kakiku pegal. Aku juga nggak tau apa penyebabnya. Rasanya, seharian kemarin aku nggak melakukan kegiatan fisik yang terlalu berat. Aku hanya bersepeda saat ke rumah Mbah, mungkin itu penyebabnya.

Apa kamu juga pernah susah tidur? Kalau begitu, kita sama seperti “mereka”. Aku bertanya di sebuah social media tentang apa yang membuat mereka tak bisa tidur. Dan mereka meresponnya. Mau tau apa aja penyebabnya? Ini dia jawaban mereka. It’s just for fun guys.

1.       Galau – Ayu
Inilah yang membuatnya tak bisa tidur. Galau merupakan penyakit yang banyak di derita remaja-remaja saat ini. Penyakit ini sangat cepat meyebar di kalangan remaja. Mau tau bagaimana cara mengatasi kegalauan hati? Baca aja disini, ada Sarung Man yang siap membantu.

2.       Nggak Ngantuk – Asep
Yang ini sih nggak usah di tanya lagi. Kalau nggak ngantuk ya nggak bakal bisa tidur. Tapi meskipun awalnya nggak ngantuk, kalau sudah ketemu sama kasur+bantal biasanya akan memunculkan rasa ngantuk.

3.       Matanya Pengin Melek – Aska
Matanya yang pengin atau Askanya yang pengin? Mungkin si mata masih betah lihat sesuatu. Oh iya, kamu tau melek nggak? Mata melek itu maksudnya adalah matanya terbuka. Memangnya mata bisa memutuskan apa yang akan di lakukan si mata? Bukankah harus mengirim sinyal dulu ke otak? Ah~ entahlah, aku bukan ahlinya.

4.       Jaga Lilin – Undi
Masih ingat bahasan tentang “jaga lilin” di postingan yang lalu? Kalau belum, baca disini. Heran deh, kenapa remaja yang satu ini bela-belain nggak tidur demi jagain lilin? Mungkin lilin itu sangat berharga untuknya.

5.       Nggak Ada Tempat – Hasyim
Katanya, si Hasyim ini nggak bisa tidur soalnya nggak ada tempat buat tidur. Apakah kamu sudah mencarinya Syim?

6.       Dapat Terror – Sugiarti
Wuih serem amat nih terror-terroran segala. Hati-hati loh, nanti Densus 88 datang kerumahmu. Tapi, terror yang di maksud disini adalah terror dari Fisika dan Matematika. Yap. Dua mata pelajaran ini memang bikin pusing. Ditambah lagi dengan Kimia yang nggak bisa aku pahami, saat lagi dijelaskan oleh guru aku nggak paham, di kasih soal pun nggak paham. Kata orang “Malu bertanya, sesat dijalan”. Tapi, kalau aku tanya ke guru Kimia, aku malah tambah nggak paham. Oh Kimia, mengapa kau harus ada? #PrayForNabila


7.       Kepikiran Makan – Samsul
Udahlah Sam, tidur ya tidur aja nggak usah mikirin makan. Nah begitu bangun tidur, baru deh mikirin makan. Huahahahaha saran yang sama sekali nggak membantu.

8.       Kepikiran Utang – Robby
Sebanyak apa utangmu Rob? Sampai-sampai kamu nggak bisa tidur gara-gara mikirin itu. Mau tau solusinya? Mau tau? Mau tau? Solusinya ya kamu harus bayar (baca:ngelunasin) utang-utang kamu. Sistem gali lubang – tutup lubang mungkin nggak terlalu membantu. Baca ini deh. Sarung Man yang satu ini mungkin bisa membantu.

9.       Kepikiran Kamu – Lanang
Awaaaaas! Modus-modus everywhere! Selamatkan diri kalian teman! Jangan biarkan modus-modus tersebut menggerogoti dirimu!

10.   Kena Insomnia – Surya
Kamu tau insomnia? Insomnia adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu – id.wikipedia.org
Lalu apa yang harus dilakukan kalau sudah kena insomnia? Silahkan cari solusinya di Mbah Google.


Nah, itu dia kompilasi komentar mereka. Topik ini sebenarnya disiapin sudah cukup lama. Tapi baru sempet aku tulis hari ini. It’s just for fun, right? Jangan di masukin hati. Maafin Nabila kalau ada salah kata :D
Mana penyebab yang cocok dengan kamu?

thanks to: Ayu, Asep, Aska, Undi, Hasyim, Sugiarti, Samsul, Robby, Lanang, Surya

Penerimaan Paket GiveAway Al Dente


Setelah beberapa hari disibukkan dengan kegiatan lebaran, mulai dari berkunjung ke rumah mbah, silaturahmi ke sanak saudara, sampai ke rumah beberapa (baca: dua) teman. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan prakerin mulai tanggal 1 Agustus kemarin. Kata orang, masih bau-bau lebaran kok udah berangkat? Yah, itu sudah resiko seorang pelajar SMK yang mengejar pengalaman (baca: nilai). Dan akhirnya aku bisa nulis lagi. Yeee~

Nah, tanggal 2 Agustus kemarin saat aku baru pulang prakerin, Bapak ngasih bingkisan ke aku. Kamu tau apa isi bingkisannya? Yap. Sebuah novel karya Helvira Hasan – Al Dente. Novel terbitan GagasMedia ini, aku dapat waktu ikut giveaway di goodreads.com. Pemenang giveaway tersebut dipilih secara random. Jadi, siapa yang beruntung, dia yang menang. It’s so simple. Setelah aku dapat bingkisan itu, aku langsung memasukkannya ke dalam tas. Nggak langsung aku buka, soalnya waktu itu aku masih di rumah mbah. Yah aku menggunakan alamat rumah mbah di paketan itu. Aku baru membukanya saat aku sudah dirumah dan tentu saja sudah memotretnya.


Belum Menetas

Sudah Menetas

Pertengahan bulan Juli, aku dapat pesan dari Vira Cla – nama panggilan lain dari sang penulis – katanya, aku menang giveaway Al Dente dan minta nomor teleponku untuk keperluan pengiriman. Aku baru baca pesan itu beberapa hari setelah pesan itu di kirim. Tentu saja aku langsung balas pesan itu.

Dan pagi ini, aku bangun dengan mata berat. Aku ngantuk. Yap. Semalam aku tidur larut karena membaca novel tersebut sekaligus – menunggu. Menunggu apa? Atau siapa? Ah, kamu terlalu kepo untuk tau itu. Akibatnya, aku masih ngantuk saat bangun pagi dan aku mendapati mataku dalam keadaan bengkak dan di kelilingi lingkaran hitam layaknya kuntilanak di film-film horror. Oh no!


 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS