Pages

DUNG: Ekspetasi vs Realita "Kuliah"

Yuhuuu~ sekarang aku sudah jadi mahasiswi loh. Cihee~ mahasiswi baru. Nah sebagai mahasiswi baru, tentu saja banyak hal-hal baru yang aku dapatkan di jenjang perkuliahan. Dan buat kamu-kamu yang belum ngerasain yang namanya kuliah, jangan harap selama kuliah kamu ngalamin kejadian-kejadian penuh drama kayak di sinetron atau FTV. Beneran deh. Sebelum aku kuliah, ekspetasi aku itu “Wah, bentar lagi kuliah. Pasti asyik nih, bisa lebih bebas dibandingin sama sekolah.” Dan ternyata apa kenyataannya? Setelah aku kuliah aku baru tahu kalau kuliah itu nggak seenak yang di sinetron atau FTV.  Kenapa sih televisi Indonesia dipenuhi oleh sinetron?

Kenapa ekspetasi kuliah nggak sesuai dengan kenyataan?  Nih aku kasih tahu yah.
1.      Ekspetasi: Kuliah itu bebas, nggak perlu berangkat pagi, nggak perlu pakai seragam.
Realita: Seminggu aku berangkat selama 5 hari, sama saja kayak sekolah kan? Dan selama 4 hari aku dapat jadwal kuliah pagi. So, tetap aja aku harus berangkat pagi, yah meskipun nggak sepagi waktu masih sekolah. Kuliah nggak sebebas yang dibayangkan. Tiap dosen memiliki peraturan masing-masing dan aku sebagai mahasiswi tentu saja harus mematuhinya. Dan meskipun kuliah nggak pakai seragam, tetap saja ada aturan harus menggunakan kemeja/kaos yang berkerah.

2.      Ekspetasi: Kalau telat nggak masalah, bisa titip absen sama temen.
Realita: Nggak tahu kenapa aku sering banget berangkat pas waktunya udah mepet. Jadi tiap hari pasti gugup. Ruang kelasku ada di lantai 4 dan kampusku nggak ada lift-nya. Alhasil aku harus naik tangga sampai lantai 4. Kebayang kan pegelnya? Dan lupain deh kalau kamu mau jadi mahasiswa siluman yang kerjanya cuma titip tanda tangan kehadiran sama temen. Mendingan jadi mahasiswa baik-baik saja, kalau memang nggak bisa hadir ya tinggal ijin sama dosennya, aman kan? Aku punya dosen yang anti banget sama mahasiswa yang suka titip tandatangan. Tiap selesai mata kuliah beliau selalu manggil mahasiswanya satu persatu, ya semacam absen waktu SMK lah. Dan kalau ada yang ketahuan titip absen, mahasiswa yang titip dan yang dititipin bakal kena sanksi, aku lupa sanksinya apa hehe.

3.      Ekspetasi: Kuliah bebas tugas
Realita: Boro-boro bebas tugas, ada satu mata kuliah yang nggak ada tugas pun sudah bersyukur banget. Dalam seminggu ada 10 mata kuliah, dan tiap mata kuliah hampir selalu ada tugas. Kebanyakan sih tugasnya presentasi dan bikin makalah. Oh my mind my mind.

4.      Ekspetasi: Bakal punya banyak waktu buat nongkrong di Food Court
Realita: Nggak sempat nongkrong, nggak sempat turun kebawah. Dan kampusku cuma punya 1 food court  jadi aku lebih sering makan atau jajan di warung sekitar kampus, itupun kalau kira-kira dosen mata kuliah berikutnya nggak kiler-kiler amat. Hiks aku mah apa atuh cuma mahasiswi kelaparan.

Yah begitulah kira-kira kehidupan kampus, nggak seenak yang dibayangin. Meski begitu, pasti masih banyak kok hal-hal positif yang bakal di dapatin selama kuliah. So, keep fighting!

DUNG: Apa Salahnya Jadi Gamers?



sumber
Yuhuuu~ gamers mana suaranyaaa? Jadi gamers susah nggak sih? Jadi gamers itu serba salah. Gamers sering dibilangin gini, “Main game mulu sih? Kayak nggak ada kerjaan lain aja!” , “Nggak bosen yah main game terus?” , “Jangan main game mulu, nggak ada manfaatnya tau!” , “Apa enaknya main game sih?”. Bener nggak? Kalau kamu ngalamin kayak gitu, berarti kita senasib. Ciyee samaan ciyee.

Terus apa yang harus gamers lakukan? Berhenti main game? Oh gamers nggak bisa berhenti main game haha. Gamers juga manusia, perlu hiburan. Setelah seharian berkerja, sekolah, kuliah, bla bla bla, dan kegiatan lainnya, tentu saja manusia perlu merileks-kan diri dan bersantai untuk melepas penat. Setiap orang punya cara bersantainya masing-masing. Kalau aku sih, dengan cara main game. Menurut aku, intensitas main game aku nggak terlalu tinggi, aku juga cuma mainin beberapa game, aku nggak bisa main Play Station, kayaknya nggak pantes deh di panggil gamers. Tapi nggak tahu kenapa banyak yg bilang aku gamers. Terus apa salahnya kalau jadi cewek gamers? Apa salahnya kalau aku main Clash of Clans? Apa salahnya aku main Counter Strike? Apa salahnya aku main Get Rich? Cuma itu yang aku mainin kok, aku nggak main DOTA atau yang lain hehe.

Nah lo (sumber)
Ada nggak yang pacar atau gebetannya sering ngambek gara-gara kamu main COC mulu? Nah, kalau udah kayak gitu, aku punya solusinya nih. Kalau pacar atau gebetanmu ngambek biarin aja, yang penting war harus menang haha Nabila jahat ih. Coba deh ajak pacar atau gebetanmu main game juga. Sebarkan virus virus gamers haha.

sumber
Meskipun kamu suka main game, jangan sampai kamu mengabaikan dunia nyata. Game itu dunia virtual, dan ingat kamu hidup di dunia nyata bukan dunia virtual. Menjadi gamers itu nggak salah, yang penting bisa membagi waktu antara dunia nyata dan dunia virtual. Salam gamers!

DUNG: Jomblo vs HTS vs Pacaran


Halo jombloers, HTS-ers, dan Pacaraners. Udah baca judulnya? Eits jangan berkecil hati dulu.  Kali ini, aku mau membandingkan antara jomblo, HTS, dan pacaran dari kacamataku. Ya, meskipun aku nggak pake kacamata.

1.      Jomblo
Jomblo itu bukan suatu  keadaan yang memalukan. Bukan juga suatu aib yang perlu ditutup-tutupi. Nggak semua jomblo ngenes kok. Coba liat deh, banyak juga jomblo yang hidupnya senang atau istilah bekennya jomblo happiness. Menurutku jomblo itu nikmat. Beneran deh. Para jomblowan dan jomblowati bebas melakukan apa yang mereka inginkan dan mereka sukai. Mau hangout bareng teman nggak perlu ijin ke gebetan atau pacar. Nggak perlu ngabarin gebetan tiap jam, menit, detik. Mau chat sama siapapun juga nggak ada yang ngelarang, nggak perlu takut dikatain selingkuh. Bahkan, mau chat sama pacar orang pun nggak masalah, toh janur kuning belum melengkung haha. “Jomblo nggak ada yang merhatiin.” Eits kita masih punya teman, punya sahabat, punya keluarga yang bisa memberi kita perhatian. Jadi, jangan takut nggak ada yang merhatiin dan hidup para jomblo jadi terlantar. Itu nggak akan terjadi.

2.      HTS
HTS ini sebenarnya adalah percampuran antara jomblo dengan pacaran. Iya, nggak jelas gitu.  Dibilang pacaran tapi nggak punya status pacaran, dibilang jomblo tapi kelakuannya udah kayak orang pacaran. Apa enaknya ber-HTS ria? Enaknya, kita punya seseorang yang memperhatikan kita, dan orang itu adalah orang yang kita sukai. Selain itu, kita juga masih bisa chat sama siapapun tanpa dikatai selingkuh. Tapi resikonya, kita dibilang PHP. Biasanya HTS itu punya peraturan tak tertulis dan tak terucap. Kita harus memperlakukan gebetan kita layaknya orang pacaran. Mau pergi harus ijin dulu ke gebetan, harus bales chat dari gebetan, mau ini mau itu mau ono harus bilang ke gebetan. Disini nih nggak enaknya. Nggak bebas.

3.      Pacaran
Kalau yang ini sih statusnya udah jelas, berpacaran. Apa untungnya punya pacar? Hampir sama sih kayak yang HTS tadi, diperhatiin sama orang yang kita sukai, punya tebengan haha, dan nggak dikatai sebagai jones. Tapi, pacaran itu ribet. Menyatukan dua orang dengan pemikiran, penalaran, kebutuhan, tujuan, dan keinginan yang berbeda itu susah, guys. Kemarin aku nemuin gambar tentang pacaran di instagramnya meme comic indonesia.

sumber

Selain itu, kalo kita nggak bales chat dari pacar dibilang nggak peduli, bales chatnya lama dibilang nyuekin. Kalo mau pergi harus ijin dulu sama pacar, kemana-mana harus sama pacar, telpon nggak diangkat ngambek, bla bla bla.

Ya segala sesuatunya punya akibat masing-masing, punya kelebihan dan kekurangan tersendiri. Itu sih pandangan aku aja yaa, jangan dimasukin hati hihi. Kalau menurut aku sih, jomblo lebih enak. Hidup jomblo Indonesia!

DUNGTUBE: StopMotion I'm Yours

DUNG: Nonton Karnaval Inbox di Tegal



Tahu Inbox kan? Itu loh acara musik yang ditayangin di SCTV. Nah, hari sabtu dan minggu kemarin, tanggal 9 - 10 Mei 2015 Inbox hadir di Tegal, tepatnya di Rita Supermall Tegal. Sabtu pagi aku cuma nonton Inbox di TV, pagi-pagi saja sudah ramai banget, itu orang berangkatnya jam berapa? Nginep disana kali yah. Mas Epul, kakaknya Indri berangkat jam setengah 6 dari rumah buat nonton Inbox, eh taunya dia balik lagi gara-gara disana sudah nggak ada tempat dan nggak boleh masuk. Kasian.

Cuma bisa lihat dari jauh
Awalnya sih aku nggak pengin lihat, tapi karena Indri ngajak nonton, akhirnya aku nonton. Aku pulang latihan wisuda sekitar jam 12.00, karena kebetulan rumahku dekat dengan Rita Supermall, aku cukup jalan kaki saja. Sampai di Rita Supermall sekitar jam 13.30. Aku kesana sama Indri, Nurul, dan Suci. Dan apakah yang terjadi disana? Huwaaaahh disana udah penuh banget. Gara-gara aku datangnya telat jadi nggak boleh masuk, alhasil cuma bisa liat dari jauh. Itupun masih harus nyelip kesana kemari. Udah gitu hawanya panas banget. Kebayang kan jam 13.30 di tempat terbuka panasnya kayak apa? Mungkin karena tim penyelenggaranya terlalu pengertian, mereka sudah nyiapin mobil pemakan kebakaran buat nyemprotin air ke penonton biar nggak terlalu panas. It’s okay buat penonton yang lain, tapi nggak banget buat aku. Aku bawa kamera om, jangan disemprot gitu, nanti kameranya psikopat.

Aduhai penontonnya
Bintang tamunya ada Hijau Daun, D’Masiv, Nirwana, Hesty Klepek-Klepek, Utopia, Trio Ubur-Ubur, Rizki-Ridho D’Academy, Wika Salim, terus yang lainnya aku nggak hafal. Selain itu ada juga penampilan dari komunitas Cobra Academy, ajang Putri Cilik, dan Dance Icon Kids. Nggak cuma itu saja loh, disana juga ada bazar. Apa saja yang dijual? Ada jilbab, payung, aksesoris, kaos, dll.


Bazar
Bazar
Gerai mie instan
Gerai minuman
Gerai sosis
 Nah, yang terakhir ini sebagai tanda bukti kalau aku nonton Inbox. Alay nggak pape yee.

Suci, Indri, Nurul, Nabiladung
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS