xiv + 226 halaman
Wahyu Qolbu, 2016
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata Rasulullah SAW pernah
bersabda:
“Sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai) bentuk tubuhmu dan
tidak pula
menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah melihat (menilai)
keikhlasan hatimu.”
(HR. Muslim)
Inilah kisah-kisah nyata para perempuan yang telah
membuktikan bahwa
cantik itu bukan dari lahiriah semata. Cantik yang
sesungguhnya adalah
menjadi diri sendiri, percaya diri, & mensyukuri
pemberian Ilahi. Itulah cantik dari hari cerminan MUSLIMAH SEJATI
. . .
“Masya Allah, buku yang memotivasi para wanita untuk menjadi
cantik di mata Allah SWT.”
-Zee Zee Shahab: Aktris & Presenter “Berita Islami Masa Kini”
“Insya Allah, buku ini memberikan banyak kesadaran untuk
bertafakur diri
sehingga kita selalu ingin taat kepada Allah SWT.”
-Terry Putri: Ex-Presenter “One Stop Football”
“Buku ini menjelaskan tentang arti cantik sesungguhnya,
bahwa kecantikan
tidak hanya dilihat dari bentuk fisik, tetapi kecantikan
yang sempurna
berasal dari hati.”
-@ressarere: Pemeran Utama Film “Tausiyah Cinta”
“Buku yang menginspirasi muslimah untuk memaknai cantik
sebenarnya,
yang terpancar dari cahaya iman dan amal saleh.”
yang terpancar dari cahaya iman dan amal saleh.”
-Hanum Salsabiela Rais: Penulis “Bulan Terbelah di Langit
Amerika” & “Faith and The City”
“Buku ini memberikan solusi agar cantik di depan Sang
Khalik, bukan makhluk!”
-Hidayatur Rahmi: Finalis Word Muslimah 2013
Paras rupawan, rambut panjang, badan tinggi semampai, kulit putih
bersih, langsing, bulu mata lentik serta bibir merona. Apakah itu definisi
cantik menurutmu? Siapa yang tidak mau jadi cantik sempurna seperti itu? Tapi
tahukah kamu bahwa definisi cantik bagi seorang muslimah bukanlah yang seperti itu? Cantik bagi seorang muslimah, bukan hanya cantik secara fisik, namun kecantikan akhlak dan hati lah yang paling utama.
“Sesungguhnya Allah SWT tidak melihat bentuk tubuhmu dan tidak pula melihat rupamu, tetapi Allah melihat hatimu.” (HR. Muslim) – halaman 25
Di bab awal buku ini, kita sudah
disuguhi pertanyaan “Who is muslimah?”. Bab
ini membahas bagaimana menjadi seorang muslimah sejati, arti cantik menurut Islam, kisah-kisah dari Ghumaisha’ binti Mahlan, Khadijah binti Khuwailid, dan
Asiyah binti Muzahim.
Pada bab lain ada pembahasan
mengenai amalan-amalan yang dapat
memancarkan kecantikan seorang muslimah dan amalan saat sedang haid. Ada
pembahasan mengenai shalat, mulai dari shalat wajib sampai shalat sunah, ada
juga pembahasan tentang puasa, membaca Al-Qur’an, menjaga lisan, cara menjaga
kehormatan seorang muslimah, berbusana sesuai ajaran Islam, bahkan hukum menggunakan
cadar pun dibahas di buku ini.
“Kebanyakan wanita meletakkan tangan di mulutnya ketika ia sedang menangis dan lelaki meletakkan tangannya di matanya ketika ia sedang menangis, seolah-olah mereka mengetahui dari mana banyak terhasilnya dosa.” (Dr. Khalid Abd. Aziz Muhammad Al Jubair) – halaman 59
Menurutku buku ini recommended
banget sih. Bukunya nggak gede, nggak tebal juga. Gaya bahasanya nggak terkesan
menggurui, jadi kalau baca buku ini nggak kayak lagi diceramahin hoho. Isinya
nggak ngebosenin, soalnya disini kita juga disuguhi pengalaman berhijrah dari
teman-teman, proses bagaimana mereka memaknai arti cantik yang sebenarnya, jadi
kayak sharing gitu. Nah, kisah hijrah mereka ditulis selang-seling dari
materi utamanya. Di buku ini juga banyak diselipin quotes yang sangat
menginspirasi. Banyak banget, tiap bab pasti ada.
“Beruntunglah jika Allah masih membisikkan kebaikan dalam hatimu. Khawatirlah jika Allah tak peduli lagi padamu.” – halaman 123
Aku juga suka sama desain
bukunya, warnanya paduan putih, pink, dan abu. Cewek banget deh pokoknya. Tiap
subbab dikasih pembeda, misalnya judul subbab tulisannya lebih gede atau warnanya
beda. Terus bagian-bagian yang penting atau quotes dikasih pembeda kayak frame
gitu. Lucu deh, gemes banget. Di buku ini juga ada mini komik gitu, tiap
judul cuma beberapa panel, nggak banyak. Dan 2 kata untuk buku ini: recommended, inspiratif.
“Wanita yang senantiasa memelihara ketakwaan akan dapat mengalahkan kecantikan yang hanya dimiliki lahiriah.” (Teh Ninih Muthmainah) – halaman 216
No comments:
Post a Comment