208 halaman
Zettu, 2013
Modal kuat sebuah kesuksesan bukan
hanya
kegigihan, kemampuan, ataupun
kelihaian, namun
juga kegagalan, kebodohan, serta
kemiskinan.
Mereka tidak mendadak sukses
instant. Jatuh
bangun hal yang sangat akrab dengan
mereka.
Menjadi raja di kerajaan sendiri.
Bahkan mampu
menggenggam dunia dengan tangannya.
Kerja
keras! Pantang mundur!
Orang-orang besar yang telah
berkisah dengan
sekian peluh tanpa keluh!
Belajarlah dari guru-guru di dalam
buku ini.
Selamat belajar!
Buku ini berisi kisah-kisah nyata
yang inspiratif dari orang-orang yang telah mencapai kesuksesan. Dari buku ini,
kita bisa mempelajari bahwa kesuksesan tidak diperoleh secara instan, melainkan
diperlukan kerja keras untuk mencapainya.
"Orang melihat kesuksesan saya hanya
satu persen. Tapi, mereka tidak melihar 99% kegagalan saya."
Adam Khoo, milyader asal Singapura
ini dulunya dicap sebagai orang yang malas, bodoh, dan agak terbelakang. Namun,
Adam Khoo mengubah pola berpikirnya. Dia mulai berani menentukan targetnya dan
menempel kata-kata motivasi. Dan ketika lulus SMP, dia menduduki peringkat
pertama dan diterima di SMA terbaik di Singapura. Kesuksesan Adam Khoo datang
dari perubahan keyakinannya.
"Kata hati adalah takdirmu. Bekal
keyakinan sangatlah penting sebagai dasar rasa percaya diri, mendorong kata
besar keluar, tekad semangat bahwa aku pasti bisa!" - halaman 6
Selain Adam Khoo, masih ada lagi
kisah-kisah inspiratif dari Bill Gates, raja Microsoft; Colonel Sander, pendiri
KFC; Rusdi Kirana, pemilik Lion Air; Mike Lazaridis, pencipta Blackberry;
Chairul Tanjung, pendiri Para Group; Martha Tilaar; dan masih banyak tokoh
inspuratif yang lain.
"Di mana pun, kapan pun selama kita
masih punya niat dan minat memperbaiki nasib, maka nasib indah pun akan datang
pastinya." – halaman 56
Buku ini cukup bagus untuk kamu
yang sedang membutuhkan motivasi. Hanya saja, menurut saya, penulis kurang
matang dalam menulis buku ini, karena ada beberapa bagian yang makna kalimatnya
sulit ditangkap oleh orang awam.
"Mandiri meski kecil hasil, jauh
lebih nikmat daripada besar hasil namun menumpang orang lain." – halaman 86