sumber |
Bukan anak kesehatan tapi kerja di rumah sakit, kok bisa? Tentu
bisa. Bukan hanya tenaga kesehatan saja yang bekerja di rumah sakit, melainkan
ada tenaga umum non kesehatan seperti bagian pelayanan, administrasi dan
keuangan, bagian IT, housekeeping atau petugas
kebersihan, dll.
Aku mau ceritain pengalamanku kerja di
rumah sakit selama 1 tahun 11 bulan. Aku lulusan D3 Teknik Komputer di salah
satu perguruan tinggi swasta, wisuda di bulan Oktober 2018 dan mulai bekerja
bulan Februari 2019. Sebelum itu, ada tahapan yang harus dilalui layaknya
melamar pekerjaan lain. Surat lamaran dititipkan di Bagian Informasi, setelah
itu ada panggilan untuk psikotes. Psikotes diadakan serentak bersama dengan
pelamar dari posisi lain. Selanjutnya adalah tahap wawancara dengan HRD dan
Kabag FLRJ. Aku melamar untuk bagian administrasi dan dari wawancara itu aku
tahu kalau nantinya akan ditempatkan di Bagian Informasi dengan kontrak selama
3 bulan. Ya, hanya 3 bulan karena menggantikan karyawan yang akan cuti
melahirkan. Setelah wawancara, ada tes kesehatan yang meliputi tes fisik
seperti tinggi badan, berat badan, dan tekanan darah, kemudian tes laborat dan
rontgen.
Jobdesc di Bagian Informasi apa saja? Memberikan informasi
kepada pengunjung, menerima surat masuk, menerima panggilan telepon dari luar,
menerima appointmen atau janji temu untuk konsultasi maupun
berobat, menginfokan cuti dokter kepada departemen lain, melakukan paging
panggilan, pemberitahuan jam besuk dan kode kedaruratan. Setelah 2 bulan di
Bagian Informasi, ada perombakan jam kerja dan personel. Sebelumnya ada 6
personel dan jam kerja 3 shift (shift pagi jam 07.00-14.00, shift siang jam
14.00-21.00 dan shift malam jam 21.00-07.00) diubah menjadi 2 shift (pagi dan
siang) dengan jumlah personel 3 orang, 3 orang lainnya dipindah ke Adm Rawat
Jalan dan Adm Rawat Inap. Aku dipanggil oleh Kabag FLRJ, beliau menyampaikan
jika aku masih mau lanjut bekerja maka harus dipindah ke Adm Rawat
Inap, tapi kalau memang tidak berkenan berarti hanya menghabiskan kontrak 3
bulan saja. Aku pilih untuk lanjut dengan resiko pindah ke departemen lain,
yaitu Adm Rawat Inap.
Adm Rawat Inap dibagi jadi 2 bagian, yang
pertama Pendaftaran UGD & Rawat Inap dan yang kedua Kasir Rawat Inap, aku
ditempatkan di bagian pendaftaran. Terus gimana? Jelas struggle banget
karena harus belajar lagi dan jauh lebih rumit. Jobdescnya apa?
Mengurus administrasi pasien rawat jalan di UGD, mengurus administrasi pasien
rawat inap seperti memberikan informasi dan penjelasan kepada keluarga pasien
mengenai kamar perawatan, perkiraan biaya, sekaligus mencarikan kamar
perawatan, berkoordinasi dengan perawat ruangan dan housekeeping,
dan ada tugas tambahan menggantikan petugas kasir dan bagian informasi saat
shift malam.
Selama bekerja, karyawan diwajibkan
membuat SS atau Suggestion System atau Sumbang Saran.
Sebenarnya tujuannya bagus untuk meningkatkan kreativitas dan mendorong
karyawan berinovasi tapi pusing juga kalau harus tiap bulan. Di sini, karyawan
banyak diikutkan pelatihan-pelatihan, misalnya pelatihan pemadam kebakaran,
pelatihan teknik komunikasi, pelatihan pasien safety, dll.
Pernah ada 1 kejadian, waktu itu aku shift
malam berdua dengan temanku. Karena kebelet, aku ke toilet yang ada di ujung
lorong ruang radiologi. Dari mejaku sampai ke toilet aman aman saja, ga ada
yang aneh. Tapi setelah selesai dari toilet dan mau kembali ke mejaku, saat
lewat depan ruang USG pintunya terbuka dan reflek aku nengok, eh ada putih
putih lagi duduk hadap samping. Jelas kaget dong. Langsung ngibritlah, sampai
di meja aku cerita ke temenku. Dicek bareng ternyata itu guling. Iseng banget
yang naruh guling disitu, posisinya duduk di kursi pula.
Tapi sekarang aku sudah ga kerja di
rumah sakit itu lagi. Aku mengajukan resign di pertengahan
bulan Desember 2020 dan resmi keluar pertanggal 16 Januari 2021. Sekian dulu cerita kali ini, sampai bertemu di lain waktu.